Unjuk rasa Tolak Kenaikkan Harga BBM

Kamis. Gabungan BEM STIT NU dan PMII Pacitan melakukan demo menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM menjadi Rp.6000,- per liter. Kebijakan ini dinilai sangat memberatkan bagi masyarakat kecil, dengan naiknya harga BBM otomatis harga barang lainnya akan ikut naik tak terkecuali dengan harga sembako. 

Didepan pendopo Kab. Pacitan gabungan mahasiswa ini melakukan orasi dan membetangkan spanduk yang isinya mengecam pemerintahan SBY-Boediono yang dinilai gagal dalam memimpin rakyatnya. Hasil wawancara singkat dengan salah satu pengunjuk rasa "kami mahasiswa secara tegas menolak kebijakan pemerintah pusat ini, kebijakan ini hanya menguntungkan para pemodal saja sedangkan masyarakat kecil yang jadi korbannya "

setelah selesai orasi di depan pendopo kabupaten aksi unjuk rasa itu di kantor DPRD Kab. Pacitan, pengunjuk rasa kembali melakukan orasi. Drs Soetopo Ketua DPRD akhirnya menemui perwakilan mahasiswa 9 orang. Mahasiswa menyodorkan surat pernyataan yang intinya DPRD diminta tanda tangan sebagai bukti ikut melakukan penolakan terhadap rencana kenaikkan harga BBM 1 April 2012 mendatang, akan tetapi sekian banyak anggota dewan yang ada hanya Fraksi PDI-P yang mau menandatangi surat pernyataan tersebut.
Timbul satu pertanyaan anggota dewan merupakan wakil rakyat, kenapa tidak mau ikut menyerukan aspirasi rakyat kecil ini ?

Tidak ada komentar: